Jumat, 18 Februari 2011

BIAR FUNKY TETAP SYAR'I

“Sesungguhnya segala amalan itu tergantung kepada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan niatnya. Maka barangsiapa yang hijrah-nya karena Alloh dan Rasul-Nya, maka hijrahnya dinilai kepada Alloh dan Rasul-Nya, dan barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang hendak didapatkannya atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya dinilai sesuai dengan apa yang diniatkannya.” (HR.Bukhari dan Muslim)
Lalu Allah berfirman :“Hai manusia, sesungguhnya Kami ciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”(QS.Al-Hujarot:13)
Jadi mereka yang berpandangan bahwa pergaulan hanya membawa kemudhorotan perlu ditanya lagi, belajar dari mana, gurunya siapa dan pertanyaan basi lainnya. Namun dalam pergaulanpun kita harus tau adab dan batasan dalam pergaulan. Boleh kita bergaya ini itu, tapi jangan sampai gaya kita menarik kita ke Neraka dan Menjauhkan kita dengan Syurga. Bergaul perlu, tapi syariat nomer 1, oke coy……seeep lah . Bergaya yang islami itu tidak sulit kok, jadi diri sendiri, hindari yang dilarang dan keep smile sebagai penghargaan terhadap teman, tentunya dengan batasan ya…..ntar keblabasan malah disangka baut otaknya kendor lagi
Namun ada satu yang membuat gue selalu berfikir, yaitu bagaimana sebagian saudara kita mengharamkan pacaran dengan dalil “La Takrobuzzina”, memang gue akuin banyak temen2 kita yang keblabasan dalam menjalin hubungan itu, tapi kita juga tidak boleh menutup mata terhadap temen2 kita yang masih teguh iman dan istiqomah memegang batasan2 syar’i dalam hubungan tersebut. Ya dalam arti lain, pacaran hanya sekedar nama tapi tatacara dan adab ta’aruf. Bukankan batasan dalam suatu hubungan itu adalah “Kholwat dan Syahwat”, jadi walaupun ngomongnya gak pacaran, tapi sering kholwat dan menghamba pada syahwat, apa itu bisa dibenarkan???
Jadi pergaulan yang dibatasi memang kudu dan harus hukumnya tapi ekstrim aqli tidak boleh menutup hati kita untuk menyemai kebaikan dari sebuah hubungan. islam itu bukan hanya Hablu Minallah tapi Juga Hablu Minannas jadi tidak benar jika ia dekat kepada Allah tapi jauh kepada sesama manusia, lalu kalo misal meninggal siapa yang mau mandiin, kafanin apalagi Sholatin belum lagi yang ngangkat n injek-injek lo dikuburan, eehhh salah maksudnya nginjak-nginjak tanah kuburan, peace.
Tetap jadi diri sendiri, tetap Funky, tapi harus berpegang pada Syariat. Semoga yang sedikit ini dapa merubah jalan pikiran kita dalam memandang “Islam menjadi lebih mudah”

Peran Guru dalam Pendidikan Karakter pada Anak Usia Dini

Peran Guru dalam Pendidikan Karakter pada Anak Usia Dini
Pengembangan karakter anak banyak dipengaruhi oleh lingkungan terutama dari orangtua. Anak belajar untuk mengenal nilai-nilai dan perilaku sesuai dengan nilai-nilai yang ada dilingkungannya tersebut. Dalam pengembangan karakter anak, peranan orangtua dan guru sangatlah penting, terutama pada waktu anak usia dini.
Berbagai bentuk kejahatan dan tindakan tidak bermoral dikalangan anak menunjukan bahwa anak didik kita belum memiliki karakter yang baik. Hal ini perlunya pengembangan karakter yang sesuai dengan anak, yang tidak sekedar pengetahuan, dan doktrinasi, tetapi lebih menjangkau dalam wilayah emosi anak
Upaya yang dilakukan oleh guru dan orangtua dalam membangun karakter anak usia dini:
1. Memperlakukan anak sesuai dengan karakteristik anak.
2. Memenuhi kebutuhan dasar anak antara lain kebutuhan kasih sayang, pemberian makanan yang bergizi.
3. Pola pendidikan guru dengan orangtua yang dilaksanakan baik dirumah dan di sekolah saling berkaitan.
4. Berikan dukungan dan penghargaan ketika anak menampilkan tingkah laku yang terpuji.
5. Berikan fasilitas lingkungan yang sesuai dengan usia perkembangannya.
6. Bersikap tegas, konsisten dan bertanggungjawab

BAHAGIAKAH ANDA??

7 Ciri Kebahagiaan Dunia....~

Ibnu Abbas ra adalah salah seorang sahabat Rasulullah saw yang sangat berbakat dalam menjaga dan melayani Rasulullah saw, dimana ia pernah secara khusus didoakan Rasulullah saw, selain itu pada usia 9 tahun Ibnu Abbas telah hafal Al-Quran dan telah menjadi imam di masjid. Suatu hari ia ditanya oleh para Tabi'in (generasi sesudah wafatnya Rasulullah saw) mengenai apa yang dimaksudkan dengan kebahagiaan dunia. Jawab Ibnu Abbas ada 7 (tujuh) tanda kebahagiaan dunia, iaitu :

Pertama, Qalbun syakirun atau hati yang selalu bersyukur.

Memiliki jiwa syukur bererti selalu menerima apa adanya (qana’ah), sehingga tidak ada impian yang berlebihan, tidak ada stress, inilah nikmat bagi hati yang selalu bersyukur. Seorang yang pandai bersyukur sangatlah cerdas memahami sifat-sifat Allah SWT, sehingga apapun yang diberikan Allah ia malah terpesona dengan pemberian dan keputusan Allah. Bila sedang kesulitan maka ia segera ingat sabda Rasulullah saw iaitu : "Kalau kita sedang sulit perhatikanlah orang yang lebih sulit dari kita". Bila sedang diberi kemudahan, ia bersyukur dengan memperbanyak amal ibadahnya, kemudian Allah pun akan mengujinya dengan kemudahan yang lebih besar lagi. Bila ia tetap merendah diri dengan terus bersyukur maka Allah akan mengujinya lagi dengan kemudahan yang lebih besar lagi. Maka berbahagialah orang yang pandai bersyukur!

Kedua. Al azwaju shalihah, iaitu pasangan hidup yang soleh.

Pasangan hidup yang soleh akan menciptakan suasana rumah dan keluarga yang soleh. Di akhirat kelak seorang suami (sebagai imam keluarga) akan diminta pertanggungjawaban dalam mengajak isteri dan anaknya kepada kesolehan. Berbahagialah menjadi seorang isteri bila memiliki suami yang soleh, yang pasti akan bekerja keras untuk mengajak isteri dan anaknya menjadi muslim yang soleh. Demikian pula seorang isteri yang soleh, akan memiliki kesabaran dan keikhlasan yang luar biasa dalam melayani suaminya, walau seberapa buruknya kelakuan suaminya. Maka berbahagialah menjadi seorang suami yang memiliki seorang isteri yang soleh.

Ketiga, al auladun abrar, iaitu anak yang soleh.

Saat Rasulullah saw lagi tawaf di masjidil haram. Rasulullah saw bertemu dengan seorang anak muda yang belakangnya lecet-lecet. Setelah selesai tawaf Rasulullah saw bertanya kepada anak muda itu : "Kenapa belakangmu itu ?" Jawab anak muda itu : "Ya Rasulullah, saya dari Yaman, saya mempunyai seorang ibu yang sudah uzur. Saya sangat mencintai dia dan saya tidak pernah melepaskan dia. Saya melepaskan ibu saya hanya ketika buang hajat, ketika shalat, atau ketika berehat, selain itu sisanya saya selalu menggendongnya". Lalu anak muda itu bertanya: " Ya Rasulullah, apakah aku sudah termasuk ke dalam kalangan orang yang sudah berbakti kepada orang tua ?" Nabi saw sambil memeluk anak muda itu dan mengatakan: "Sungguh Allah redha kepadamu, kamu anak yang soleh, anak yang berbakti, tapi anakku ketahuilah, cinta orangtuamu tidak akan terbalaskan olehmu". Dari hadith tersebut kita mendapat gambaran bahwa amal ibadah kita ternyata tidak cukup untuk membalas cinta dan kebaikan orang tua kita, namun secara minimal kita boleh memulainya dengan menjadi anak yang soleh, dimana doa anak yang soleh kepada orang tuanya dijamin dikabulkan Allah. Berbahagialah kita bila memiliki anak yang soleh.

Keempat, albiatu sholihah, iaitu lingkungan yang kondusif untuk iman kita.

Yang dimaksudkan dengan lingkungan yang kondusif ialah, kita boleh mengenal siapapun tetapi untuk menjadikannya sebagai sahabat karib kita, haruslah orang-orang yang mempunyai nilai tambah terhadap keimanan kita. Dalam sebuah hadithnya, Rasulullah saw menganjurkan kita untuk selalu bergaul dengan orang-orang yang soleh. Orang-orang yang soleh akan selalu mengajak kepada kebaikan dan mengingatkan kita bila kita berbuat salah. Orang-orang soleh adalah orang-orang yang bahagia kerana nikmat iman dan nikmat Islam yang selalu terpancar pada cahaya wajahnya. Insya Allah… cahaya tersebut akan ikut menyinari orang-orang yang ada disekitarnya. Berbahagialah orang-orang yang selalu dikelilingi oleh orang-orang yang soleh.

Kelima, al malul halal, atau harta yang halal.

Paradigma dalam Islam mengenai harta bukanlah banyaknya harta tetapi halalnya. Ini tidak bermaksud Islam tidak menyuruh umatnya untuk kaya. Dalam riwayat Imam Muslim di dalam bab sedekah, Rasulullah saw pernah bertemu dengan seorang sahabat yang berdoa mengangkat tangan. "Kamu berdoa sudah bagus", kata Nabi saw, "Namun sayang makanan, minuman dan pakaian dan tempat tinggalnya didapatkan secara haram, bagaimana doanya dikabulkan”. Berbahagialah menjadi orang yang hartanya halal kerana doanya sangat mudah dikabulkan Allah. Harta yang halal juga akan menjauhkan syaitan dari hatinya, maka hatinya semakin bersih, suci, teguh dan kukuh, sehingga memberi ketenangan dalam hidupnya. Maka berbahagialah orang-orang yang selalu dengan teliti menjaga kehalalan hartanya.

Keenam, Tafakuh fi dien, atau semangat untuk memahami agama.

Semangat memahami agama diwujudkan dalam semangat memahami ilmu-ilmu agama Islam. Semakin ia belajar, maka semakin ia terangsang untuk belajar lebih jauh lagi ilmu mengenai sifat-sifat Allah dan ciptaanNya. Allah menjanjikan nikmat bagi uma-Nya yang menuntut ilmu, semakin ia belajar semakin cinta ia kepada agamanya, semakin tinggi cintanya kepada Allah dan rasulNya. Cinta inilah yang akan memberi cahaya bagi hatinya. Semangat memahami agama akan meng ”hidup” kan hatinya, hati yang “hidup” adalah hati yang selalu dipenuhi cahaya nikmat Islam dan nikmat iman. Maka berbahagialah orang yang penuh semangat memahami ilmu agama Islam.

Ketujuh, iaitu umur yang berkat (baroqah).

Umur yang berkat (baroqah) itu maksudnya umur yang semakin tua semakin soleh, yang setiap saatnya diisi dengan amal ibadah. Seseorang yang mengisi hidupnya untuk kebahagiaan dunia semata, maka hari tuanya akan diisi dengan banyak bernostalgia (berangan-angan) tentang masa mudanya, ia pun cenderung kecewa dengan ketuaannya (post-power syndrome). Disamping itu fikirannya terfokus pada bagaimana caranya menikmati sisa hidupnya, maka ia pun sibuk berangan-angan terhadap kenikmatan dunia yang belum ia sempat rasakan, hatinya kecewa bila ia tidak mampu menikmati kenikmatan yang diangankannya. Sedangkan orang yang mengisi umurnya dengan banyak mempersiapkan diri untuk akhirat (melalui amal ibadah) maka semakin tua semakin rindu ia untuk bertemu dengan Sang Penciptanya. Hari tuanya diisi dengan bermesraan dengan Sang Maha Pengasih. Tidak ada rasa takutnya untuk meninggalkan dunia ini, bahkan ia penuh harap untuk segera merasakan keindahan alam kehidupan berikutnya seperti yang dijanjikan Allah. Inilah semangat “hidup” orang-orang yang baroqah umurnya, maka berbahagialah orang-orang yang umurnya baroqah.

Demikianlah pesan-pesan dari Ibnu Abbas ra mengenai 7 tanda kebahagiaan dunia.

Bagaimana caranya agar kita dikurniakan Allah ke tujuh buah tanda kebahagiaan dunia tersebut? Selain usaha keras kita untuk memperbaiki diri, maka mohonlah kepada Allah swt dengan sekerap yang mungkin dan se-khusyu’ yang mungkin membaca doa yang ulama-ulama sering menyebut ‘ doa sapu jagat’ , iaitu doa yang paling sering dibaca oleh Rasulullah saw. Dimana baris pertama doa tersebut “Rabbanaa aatina fid dun-yaa hasanah” (yang maksudnya “Ya Allah kurniakanlah aku kebahagiaan dunia ”), mempunyai makna bahawa kita sedang meminta kepada Allah ke tujuh tanda kebahagiaan dunia yang disebutkan Ibnu Abbas ra, iaitu hati yang selalu syukur, pasangan hidup yang soleh, anak yang soleh, teman-teman atau lingkungan yang soleh, harta yang halal, semangat untuk memahami ajaran agama, dan umur yang baroqah.

Walaupun kita akui sulit mendapatkan ketujuh hal itu ada di dalam genggaman kita, setidak-tidaknya kalau kita mendapat sebahagian saja sudah patut kita syukuri.

Sedangkan mengenai kelanjutan “doa sapu jagat” tersebut iaitu “wa fil aakhirati hasanah” (yang maksudnya “dan juga kebahagiaan akhirat”), untuk memperolehnya hanyalah dengan rahmat Allah. Kebahagiaan akhirat itu bukan syurga sahaja tetapi rahmat Allah, kasih sayang Allah dan redha Allah. Syurga itu hanyalah sebahagian kecil dari rahmat Allah, kita masuk syurga bukan kerana amal soleh kita semata-mata, tetapi kerana rahmat Allah dan redha Allah.

Amal soleh yang kita lakukan sepanjang hidup kita (walau setiap hari puasa dan solat malam) tidaklah cukup untuk mendapatkan tiket masuk syurga. Amal soleh sesempurna apapun yang kita lakukan seumur hidup kita tidaklah sebanding dengan nikmat syurga yang dijanjikan Allah.

Kata Nabi saw, “Amal soleh yang kalian lakukan tidak boleh memasukkan kalian ke syurga”. Lalu para sahabat bertanya: “Bagaimana dengan Engkau ya Rasulullah ?”. Jawab Rasulullah saw : “Amal soleh saya pun juga tidak cukup”. Lalu para sahabat kembali bertanya : “Kalau begitu dengan apa kita masuk syurga?”. Nabi saw kembali menjawab : “Kita dapat masuk syurga hanya kerana rahmat dan kebaikan Allah semata”.

Jadi solat kita, puasa kita, taqarub kita kepada Allah sebenarnya bukan untuk syurga semata-mata tetapi untuk mendapatkan rahmat Allah dan redha Allah. Dengan rahmat dan redha Allah itulah kita semua mendapatkan syurga Allah, Insya Allah, Ameeen…~






















Peran Guru dalam Pendidikan Karakter pada Anak Usia Dini
Pengembangan karakter anak banyak dipengaruhi oleh lingkungan terutama dari orangtua. Anak belajar untuk mengenal nilai-nilai dan perilaku sesuai dengan nilai-nilai yang ada dilingkungannya tersebut. Dalam pengembangan karakter anak, peranan orangtua dan guru sangatlah penting, terutama pada waktu anak usia dini.
Berbagai bentuk kejahatan dan tindakan tidak bermoral dikalangan anak menunjukan bahwa anak didik kita belum memiliki karakter yang baik. Hal ini perlunya pengembangan karakter yang sesuai dengan anak, yang tidak sekedar pengetahuan, dan doktrinasi, tetapi lebih menjangkau dalam wilayah emosi anak
Upaya yang dilakukan oleh guru dan orangtua dalam membangun karakter anak usia dini:
1. Memperlakukan anak sesuai dengan karakteristik anak.
2. Memenuhi kebutuhan dasar anak antara lain kebutuhan kasih sayang, pemberian makanan yang bergizi.
3. Pola pendidikan guru dengan orangtua yang dilaksanakan baik dirumah dan di sekolah saling berkaitan.
4. Berikan dukungan dan penghargaan ketika anak menampilkan tingkah laku yang terpuji.
5. Berikan fasilitas lingkungan yang sesuai dengan usia perkembangannya.
6. Bersikap tegas, konsisten dan bertanggungjawab

Hancurnya Keluarga

Masalah selanjutnya bukan lagi hanya seputar masalah wanita dan hak-hak mereka saja. Akan tetapi, menjadi meluas dan melebar meliputi bagaimana membangun rumah tangga seperti cara dan gaya yang sesuai dengan peradaban Barat. Berkembanglah pemikiran bahwa membina rumah tangga tak perlu lagi memperhatikan aturan dan nilai-nilai. Peran "ibu" tak lagi menjadi tugas wanita saja. Peranan itu sebenarnya adalah tanggung jawab masyarakat. Bahkan, peran itu dapat dilakukan oleh wanita dan laki-laki.
Sebenarnya, di Eropa pemikiran dan ideologi ini melahirkan banyak permasalahan. Sebagai contoh di Perancis tercatat 53 % anak-anak yang lahir tak memiliki bapak yang jelas. Di banyak negara Eropa semakin berkembang trend enggan mempunyai anak bahkan enggan untuk menikah. Hubungan laki-laki dan wanita sekadar hubungan seks bebas tanpa ada ikatan, tak ada aturan yang mengikat. Dan selanjutnya mereka menuntut agar dilegalkannya aborsi sebagai dampak langsung dari merebaknya budaya seks bebas.
Hal ini juga berdampak pada meningkatnya angka kriminalitas dengan sangat tajam. Pada tahun 1998 tingkat kriminalitas di Amerika mencapai angka yang sangat fantastis. Tindakan perkosaan terjadi setiap 6 menit, penembakan terjadi setiap 41 detik, pembunuhan setiap 31 menit. Dana yang dikeluarkan untuk menanggulangi tindakan kejahatan saat itu mencapai 700 juta dolar per tahun (angka ini belum termasuk kejahatan Narkoba). Angka ini sama dengan pemasukan tahunan (income) 120 negara dunia ketiga.
Kejahatan atas wanita
Merebaknya kejahatan memberikan bahaya tersendiri buat para wanita di Eropa. Hingga PBB pada 17 Desember 1999 mengeluarkan keputusan bahwa tanggal 25 November merupakan hari anti kekerasan pada wanita.
Anehnya, para musuh Islam langsung saja menjadikan hal ini sebagai celah untuk menyerang Islam. Mereka mengatakan bahwa dalam Islam, wanita diperlakukan dengan amat kejam karena wanita boleh dipukul pada saat melakukan pembangkangan pada suami setelah segala cara telah ditempuh.
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka atas sebahagian yang lain, dan karena mereka telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada.
Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasihatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (Q.S. An Nisa: 34)
Kita akui bahwa banyak para suami yang salah dalam menerapkan ayat di atas. Hal ini lahir karena lemahnya komitmen mereka pada Islam ditambah dengan kebodohan dalam memahami konsep Islam. Diperparah lagi dengan sikap wanita yang sudah sangat melampaui batas sehingga emosi sang suami tak tertahankan lagi. Bahkan keduanya dalam posisi tertekan karena sistem yang ada dan berlaku adalah sistem thagut sehingga kerusakan terjadi di mana-mana. Sebenarnya dalam konsep Islam terdapat solusi bagi permasalahan ini.
Ada banyak fakta dan data yang seharusnya diperhatikan oleh mereka yang terbuai dengan Barat. Di Eropa dan Amerika pada setiap 15 detik terjadi kekerasan atas wanita. Belum lagi jika ditambah dengan aksi pemerkosaan setiap harinya. Sehingga Amerika tercatat sebagai negara tertinggi dalam hal kekerasan terhadap wanita. Menurut catatan UNICEF, 30% kekerasan pada wanita terjadi di Amerika dan 20% di Inggris.
Belum lagi kejahatan perbudakan yang terjadi di Amerika, CNN pernah menyiarkan laporan bahwa pada tahun 2002 jutaan anak-anak dan wanita dijual belikan di Amerika setiap tahunnya. Lebih dari 120 ribu wanita berasal dari Eropa Timur dan beberapa negara miskin lainnya dikirim ke Eropa untuk dipekerjakan sebagai budak seks. Lalu lebih dari 15 ribu wanita yang mayoritas berasal dari Meksiko dijual ke Amerika untuk dipekerjakan di komplek-komplek pelacuran.
Bisnis haram ini bahkan merenggut kemerdekaan anak-anak di dunia, hingga Sidang Umum PBB pada pertemuan yang ke 54 mengeluarkan keputusan pada 25 Mei 2000 tentang hak anak. Sebuah keputusan yang mendesak agar dilakukan pencegahan agar tak lagi terjadi jual beli anak apalagi kemudian dipekerjakan sebagai budak seks seperti yang terdapat pada jaringan internet.
Konsep perlindungan anak dalam Islam
Memperhatikan apa yang terjadi di Barat, seharusnya membuat kita berfikir panjang jika ingin menempuh jalan yang telah ditempuh oleh Barat.
Dan Allah hendak menerima tobatmu, sedang orang-orang yang mengikuti hawa nafsunya bermaksud supaya kamu berpaling sejauh-jauhnya. Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah. (Q.S. An-Nisa: 27-28)
Mari kita berpegang teguh pada petunjuk Allah dan Rasul-Nya. Pandangan kita atas masalah ini adalah berlandaskan pada konsep agama kita yang hanif.
Diharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan yang disembelih untuk berhala. Dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S. Al Maidah: 3)
Kita tahu bahwa wanita mendapatkan berbagai tekanan termasuk dirampasnya hak-hak mereka yang telah diberikan oleh Islam. Namun, jika kita berbicara mengenai problem ini, tentunya tak dapat dipisahkan dengan beberapa problematika lain yang ada.
Krisis pada hal ini tak dapat dilepaskan dari krisis besar yang dihadapi umat Islam. Sesungguhnya pemikiran akan adanya konflik antara laki-laki dan wanita adalah sebuah hal aneh dan tak akan ditemui dalam konsep Islam. Ini adalah produk impor dari masyarakat barat yang memang senang membuat konflik dan pertentangan dalam berbagai hal. Mereka melakukan penentangan pada agama, alam, juga atas segala hal.
Kita bahkan yakin bahwa problem yang dihadapi oleh wanita muslimah juga merupakan dampak dari apa yang terjadi di Barat. Baratlah penyebab dari segala hal yang terjadi di Palestina, mereka yang mendukung Israel dengan segala dukungan; materi dan persenjataan.
Dalam penjara Israel terdapat lebih dari delapan ribu tawanan. Mereka meninggalkan para istri, ibu dan anak-anak perempuan, bahkan di antara mereka terdapat sekitar 100 tawanan wanita. Mengapa Barat diam saja atas semua ini.
Di Palestina terdapat lebih dari 250 wanita yang telah menemui syahidnya, belum lagi para wanita yang menderita luka-luka pasca intifadhah.
Bukankah mereka juga punya hak yang harus dibela. Mengapa media Barat diam seribu bahasa atas hal ini, sementara mereka melakukan berbagai usaha dan upaya pada saat satu atau dua orang wartawati mereka tertawan di Irak atau di wilayah konflik lainnya.
Adapun tentang wanita di Irak, cukuplah bagi kita apa yang disampaikan oleh organisasi dunia pada 22 Februari 2005 yang mengatakan bahwa kondisi wanita Irak tak jauh berbeda dengan kondisi manakala mereka berada di bawah pemerintahan Sadam Husein.
Hal ini menjelaskan bahwa kemerdekaan dan kebebasan wanita seperti yang di gembar-gemborkan Amerika sama sekali tak menyentuh mereka. Bahkan kondisi mereka di bawah penjajahan Amerika jauh lebih buruk lagi. Mereka menerima perlakuan kasar, dianiaya, dilecehkan bahkan diperkosa.
Rasanya kita tak perlu lagi menceritakan apa yang dialami oleh para muslimah di Bosnia. Bagaimana mereka diperkosa dan disiksa oleh tentara Serbia Eropa di hadapan para tentara PBB, juga di hadapan dunia internasional.

Wanita dalam Islam

Umar bin Khathab pernah berkata, "Pada masa jahiliyah, wanita itu tak ada harganya bagi kami. Sampai akhirnya Islam datang dan menyatakan bahwa wanita itu sederajat dengan laki-laki."
Wanita-wanita yang ditalak handaklah menahan diri tiga kali quru'. Tidak boleh mereka menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam rahimnya, jika mereka beriman kepada Allah dan hari akhirat. Dan suami-suaminya berhak merujukinya dalam masa menanti itu, jika mereka menghendaki ishlah. Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma'ruf. Akan tetapi para suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada istrinya. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Q.S. Al-Baqarah: 228)
Persamaan yang dimaksudkan oleh Islam ini meliputi segala aspek, termasuk masalah hak dan kewajiban. Hal ini sangat dipahami oleh para wanita Islam dan oleh karenanya mereka pegang ajaran Islam dengan sangat kuat. Khadijah, Umu Habibah, Ummu Salamah dan Nusaibah binti Ka'ab adalah sebagian contoh dari para wanita tersebut.
Adapun peran wanita dalam rumah tangga tak kalah besarnya. Rasulullah mengatakan bahwa wanita adalah juga pemimpin di rumah dan ia akan dimintakan pertanggungjawaban atas perannya tersebut. Dalam sejarah para muslimah telah memainkan perannya dalam berbagai bidang; di medan jihad, di masjid dan juga di rumah. Namun dengan tetap menjaga akhlaq dan adab Islami. Ini dilakukan dengan tetap menjaga perannya yang utama yaitu mendidik anak, menjaga keluarga yang dibangun atas mawaddah dan rahmah, juga tetap menciptakan suasana tenang dan damai dalam rumah tangga.
Dan Allah menjadikan bagimu rumah-rumahmu sebagai tempat tinggal dan Dia menjadikan bagi kamu rumah-rumah dari kulit binatang ternak yang kamu merasa ringan nya di waktu kamu berjalan dan waktu kamu bermukim dan dari bulu domba, bulu unta dan bulu kambing, alat-alat rumah tangga dan perhiasan sampai waktu. (Q.S. An-Nahl: 80)
Usaha Pembaratan
Manakala umat Islam tidak komitmen dengan agamanya, maka kondisi wanita juga akan terpuruk sebagaimana terpuruknya kondisi para lelaki. Jika kondisinya demikian, maka Barat yang ternyata lebih unggul dari kita akan kembali bersemangat untuk kembali menjajah dan merampas kekayaan kita. Perang pemikiran yang mereka lakukan adalah pembuka atas perang militer yang akan mereka lakukan. Hal ini telah terbukti dan berhasil mereka lakukan.
Bahkan ketika perang militer yang mereka lakukan menemukan kegagalan, maka pengaruh pemikiran mereka tetap bercokol, terutama di otak-otak pemikir dan cendekiawan kita. Salah seorang dari mereka pernah berkata, "Semakin dalam aku mengenal Eropa, maka semakin bertambah rasa cintaku padanya. Aku merasa bagian darinya. Dialah ideologiku yang aku perjuangkan sepanjang hidupku. Aku tak percaya Timur dan aku lebih percaya pada Barat." (Salamah Musa ; Buku Kemarin dan Hari ini)
Ada lagi seorang dari mereka berkata, "Jalan menuju kebangkitan sudah sangat jelas, yaitu dengan cara kita menempuh jalan yang telah ditempuh bangsa Eropa. Lalu, agar kita dapat berubah seperti mereka, maka segala apa yang ada pada mereka harus kita ambil. Pahit, manis, kebaikan, keburukan dan termasuk hal-hal yang disukai juga yang dibenci (Toha Husein, masa depan pengetahuan di Mesir)
Wanita Eropa
Gerakan pembebasan wanita -sesuai dengan ediologi Barat- merupakan pintu masuk bagi pemikiran-pemikiran asing itu ke negeri kita. Belakangan, gerakan ini terasa sangat gencar dilakukan. Terutama saat isu globalisasi meruak. Juga pada saat Amerika dan Zionis berkuasa atas dunia ini tanpa ada yang mampu menyainginya.
Mereka memaksakan pemikiran ini pada bangsa-bangsa muslim. Berbagai cara mereka tempuh agar tujuan tercapai. Lembaga semisal PBB dipakai sebagai alat guna terwujudnya segala target-target mereka. Diselengarakanlah KTT-KTT yang mengangkat isu seputar masalah wanita.
Lalu keluarlah berbagai keputusan dan kesepakatan yang sesuai dengan keinginan mereka. Pada akhirnya berbagai keputusan ini dipaksakan agar diterima oleh semua anggota PBB dengan pengawasan ketat yang mereka lakukan. Selanjutnya, hal-hal ini menjadi senjata-senjata untuk menekan pemerintahan yang ada untuk mau merubah UU dan berbagai peraturan yang sesuai dengan keputusan-keputusan KTT tadi.

MERAWAT MATA YANG SEHAT

Jika berbicara soal perawatan kecantikan seringkali terlintas dalam pikiran hanya kulit wajah dan tubuh. Padahal bagian lain seperti kulit sekitar matapun tidak kalah pentingnya karena biasanya bagian kulit yang pertama kali menampakkan tanda-tanda ketuaan seperti timbulnya kerutan halus maupun tanda kulit mengering.
Hal ini terjadi karena daerah ini sering kali diabaikan. Perlu diingat kulit daerah mata merupakan kulit yang paling tipis, sensitif dan kandungan kelembabannya paling rendah dibanding kulit wajah lainnya.
Menurut penelitian di Amerika Serikat pada tahun 1987 diketahui bahwa otot mata bergerak sekurangnya 100.000 kali dalam sehari! Ini menyebabkan sering terjadi kerutan, garis halus, lingkaran gelap di kantung mata dan mata yang nampak sembap ataudan tidak segar.
Masalah kulit seputar mata ini termasuk masalah kulit yang paling susah ditangani karena harus ditangani satu persatu. Berbeda dengan kasus pada kulit wajah maupun tubuh yang bisa diselesaikan secara bersamaan. Seperti kulit yang berjerawat dan berminyak bisa ditangani secara bersamaan hanya dengan satu langkah.
Masalah yang paling sering ditemukan pada kulit seputar mata adalah masalah kerutan dan kelopak mata yang sembab dan anda harus merawat satu persatu. Hal ini disebabkan karena pelembap untuk menghilangkan kerutan mengandung bahan pelembap dapat menyebabkan sembap di kelopak semakin tampak. Sedangkan bahan yang dapat meredakan sembap akan bekerja dengan cara menarik kelembapan yang ada hingga kerutan pun semakin terlihat.
Melihat kedua kasus tersebut bukan berarti anda memutuskan untuk tidak merawat kulit sekitar mata karena tanpa perawatan tepat masalah kulit seputar mata akan semakin memburuk.
Perawatan terbaik bisa anda coba untuk menggunakan dua macam pelembap mata yang berbeda yaitu digunakan saat pagi hari sedangkan yang lainnya untuk malam hari.
Pelembap siang hari teksturnya ringan dalam bentuk lotion maupun jeli yang mengandung atau dikombinasikan dengan tabir surya untuk mencegah timbulnya penuaan di kulit mata.
Sedangkan untuk malam hari teksturnya lebih berat dalam bentuk krim dan dapat dikombinasikan dengan AHA ataupun retinol untuk mempercepat pergantian sel kulit. Retinol inipun dapat meringankan tampilan lingkaran gelap di bawah mata dengan cara menebalkan kulit di bawah mata.
Kulit seputar mata sangat tipis dan rapuh maka anda harus memperhatikan penggunaan pelembab secara tepat. Gunakan pelembap pada kulit seputar mata setelah dibersihkan dan sebelum merias wajah anda. Kecuali jika anda menggunakan pelembab untuk mengempiskan sembab mata. Untuk pelembap jenis ini gunakan setelah merias wajah sesudah foundation dan concealer agar tidak ‘terhapus’ oleh produk rias wajah.
Karena sifat kulit seputar mata yang rapuh sebaiknya anda bubuhkan pelembab hati-hati tanpa tekanan dengan cara menepuk-nepukkan pelembap pada kulit dengan ringan. Gunakan jari kelingking maupun jari manis sehingga tekanan tidak terlalu besar. Bubuhkan dengan gerakan melingkar dari sudut dalam mata ke luar. Akhiri pembubuhan dengan menepukkan jari di bawah mata untuk merangsang kulit serta memaksimalkan penyerapan pelembap ke dalam kulit.

ALAS KAKI YANG NYAMAN

Banyak Ibu hamil mengenakan alas kaki berupa sandal di rumah, termasuk di dalam kamar mandi...(kamar mandi aja ya, tempat paling beresiko jatuh). berikut tips aman dan nyaman mengenakan sandal di kamar mandi ...

1. Hindarkan tumit sandal yang tinggi. Bagi ibu hamil bila menggunakan sandal di kamar mandi, hendaknya tinggi tumit sandal yang dikenakan tidak melebihi 3 cm ... lebih dari itu sandal akan cenderung mudah tergelincir di bagian tumitnya, sehingga ibu hamil yang mengenakan akan terpeleset jatuh, sangat berbahaya.

2. Hati-hati pada sandal baru yang licin ! Banyak sandal wanita memakai sol yang terbuat dari bahan kulit atau plastik yang amat licin bila dipakai menginjak lantai kamar mandi yang basah, sehingga kaki ibu hamil yang memakainya akan terpeleset karenanya !

3. Sebaliknya, sandal lama yang sudah aus bagian solnya juga sangat licin bila basah, sehingga ibu hamil yang memakai sandal itu akan terpeleset kakinya bila menginjak lantai kamar mandi yang basah, sangat berbahaya !