Jumat, 18 Februari 2011

MENGATASI PENYAKIT HATI

Sebenarnya perasaan hasad dan haqd (dengki dan dendam) adalah aktivitas hati, seseorang yang terkena penyakit ini, tidak bisa terdeteksi apakah ia terkena penyakit atau tidak, hanya saja terkadang akan tampak pada perilakunya atau perubahan rona mukanya, tanda ini akan senantiasa bisa tampak selama rasa marah dan benci masih ada. karena dendam adalah buah dan hasil dari kebencian, sedangkan kedengkian adalah hasil dari dendam. yang jelas kita terlepas dari itu semua, artinya kita tetap dilarang untuk bersu'udhon (berburuk sangka)kepadanya. yang sangat dianjurkan adalah jika kita yang terkenai penyakit itu, kita harus mampu secepat mungkin menghilangkannya.

Diriwayatkan dalam shohihaeni: bahwa Rosulullah Swt bersabda:" janganlah kamu saling membenci, saling memutuskan hubungan, dan saling dengki, jadilah kalian semua hamba Allah yang bersaudara".
dalam satu riwayat Alloh berkata dalam hadits qudsi : "orang yang dengki adalah musuh nikmatku, marah terhadap qodho'ku dan tidak ridho dengan pembagianku di antara hambaku".
berkata ibnu siiriin :"aku tidak pernah hasad terhadap seseorang dalam satu perkara dalam masalah keduniaan, karena jika seandainya dia dari ahli syurga maka bagaimana aku dengki padanya dalam masalah dunia, sementara tempat dia kembali adalah syurga, dan jika dia dari ahli neraka maka bagaimana aku dengki kepadanya dalam masalah dunia sementara dia tempat kembalinya adalah neraka".
dan berkata iblis kepada Nuh 'alaihis salam :" jauhkanlah dirimu dari hasad karena sesungguhnya hasad menjadikan aku seperti ini keadaanya".
dan ketahuilah jika Alloh memberikan nikmat kepada saudara kita maka kita di hadapkan pada dua sikap :
1. jika kita membenci nikmat itu dan senang bila nikmat itu hilang, maka itulah hasad.
2. jika kita tidak membencinya dan tidak juga berharap nikmat itu hilang akan tetapi diri kita berharap mendapatkan nikmat itu maka itu lah ghobtoh ( keinginan untuk mendapatkan kenikmatan dan kegembiraan)
dan ingatlah bahwasanya diri manusia memiliki tabiat cinta kedudukan yang tinggi maka dia tidak ingin ada yang melebihi derajatnya, karena hal itu membebani dirinya dan menimbulkan kebencian.
diriwayatkan oleh abu huroiroh : ada tiga perkara yang tidak akan seorang pun selamat dari nya : berprasangka dan thiiroh ( yang percaya dengan takhayul burung) dan hasad".
tapi adakah obat dari hasad itu ????
ibnu qudaamah al muqoddisi berkata : "dan obat hasad adalah engkau ridho dengan qodho' dan qodarnya, zuhud dari dunia, dan pikirkanlah tentang nikmat itu apa yang akan kita dapatkan di dunia dan akhirat serta jangan lah berbuat hanya menurut hawa nafsu, jangan lah terucap apa yang ada dalam hati, dengan demikian selamatlah dari penyakit hasad ".
"alluhumma inni a'udzubika minal kasali wal bukhli wal hasad"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar